Let’s Keep Our Office Safe

By martiniwulansari03 | Updated: Feb. 15, 2024, 2:45 p.m.

Slideshow Video

SHARE THE AWESOMENESS

Education

create your own animated videos for free

_abc cc

* Powtoon is not liable for any 3rd party content used. It is the responsibility of each user to comply with 3rd party copyright laws.

Embed code

Select a size, the embed code changes based on your selection.

_abc Powtoon Transcript

Koneksi Antar Materi Modul 3.1
Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemimpin
Martini Tri Wulansari
CGP A9
Kabupaten Cilacap
Kegiatan Pemantik
" Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan merekaapa yang berharga / utamaadalah yang terbaik "
( Teaching kids to count is fine but teaching them what count is best )
                                                                 Bob Talbert
Sebagai seorang guru kita serinmenerapkannyadala keg di hadapkan dengan dilema antara mencapai tujuan pembelajaran atau ketuntasan dengan mengajarakan maknadan penerapan sesungguhnya dari materi terebut yang notabene membutuhkan waktu yang lebih lamasehingga memungkinkan materi yang di berikan tidak tuntas tetapi anak akan lebih memahami dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dari kutipan diatas, apa kaitannya dengan proses pembelajaran yang sedang anda pelajari saat ini?
Bagaimana nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam suatu pengambilan keputusan dapat emmberikan dampak pada lingkungan kita?
Prinsip-prinip yanga saya anut adalah berpihak pada murid dan sesuai dengan nilai-nilai kebajikan universal. Dalam pelaksanaannya, saya akan melaksanakan pengambilan keputusan dengan penuh tanggng jawab sehingga akan berdampak kepada peserta didik, sekolah dan lingkungan yang lebih besar lagi yakni masyarakat luas.
Bagamana anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran dapat berkonstribusi pada proses pembelajaran murid, dalam pengambilan keputusan anda?
Sebagai pemimpin membelajaran , keputusan yang saya ambil akan sangat berdampak kepada peserta didik. Maka saya harus melaksanakan pembelajaran yang berpihak  dan berpusat pada peserta didik. Saya menerapkan pembelajaran sosial emosional  untuk melatih sikap dan tanggung jawab peserta didik dalam pengambilan keputusan. Pembelajara bermakna dan pembentukan karakter mulia peserta didik juga menjadi hal yang utama.
Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan pratap triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?
Ing Ngarso Sung Tulodho : Filosofi ini menegaskan bahwa sebagai seorang guru yakni seorang pemimpin pembelajaran, kita harus dapat memberi contoh atau teladan dalam pengambilan keputusan.

Ing Madya Mangun Karsa : Filosofi ini menegaskan bahwa guru membantu murid untuk dapat menyelesaikan / mengambil keputusan terhadap permasalahannya secara mandiri, guru hanya sebagai pamong yang mengarahkan murid menuju kebahagiaan.

Tut Wuri Handayani : Filosofi ini menegaskan bahwa sebagai guru hendaknya mampu mendorong kolaborasi dan kinerja siswa serta memberikan dukungan dan arahan dan bimbingan kepada siswa.
Setiap guru sebaiknya memilikdani nilai-nilai positif seperti mandiri , reflektif,kolaboratif, inovatif, serta berpihak pada murid. Nilai positif yang sudah tertanam dalam diri akan menuntun kita untuk mengambil keputusan dari dua pilihan yang secara logika dan rasa keduanya benar, berada di situasi dilema etika (benar vs benar) atau berada dalam dua pilihan antara benar melawan salah ( bujukan moral )yang menuntut kita berpikir secara seksama untuk mengambil keputusan yang benar. nilai positif yang mampumempengaruhi guru untukmenciptakan keputusan yang berpihak pada murid
Bagaimana nilai-nilai yang tertanamdalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?
Coaching adalah ketrampilan yang sangat penting dalam menggali suatu masalah yang sebenarnya terjadi baik masalah dalam diri kita maupun msalah yang dimiliki orang lain. Dengan langkah coaching TIRTA, kita dapat mengidentifikasi masalah apa yang sebenarnya terjadi dan mambuat pemecahan masalah secara sistematis. Konsep coaching TIRTA sangat ideal apabila di kombinasikan dengan sembilan langkah konsep pengambilan dan pengujian keputusan sebagai evaluasi terhadap keputusan yang di ambil.
Bagaimana kegiatan terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan "coaching" ( bimbingan ) yang dlam pendampingan atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran terutama untuk pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil. Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut?
Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusannya ?
Sebagai seorang pendidik kita harus mampu memahami kompetensi sosial  dan emosional hal ini diperlukan agar guru dapat fokus dalam penerapan menjadi orang " baik " dan kesadaran penuh ( mindfulness ) memiliki korelasi yang tinggi  terhadapa kesadaran diri sehingga berpengaruh besar dalam pengambilan suatu keputusan. Keputusan dapat di ambil dnegan tepatdan bijak sehingga dapat mewujudkan keberpihakan kepada peserta didik 
Bagaimana pemahaman studi kasus  yang berfokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai  yang di anut seorang pendidik?
Sebagai pemimpin pembelajaran, seorang pendidik harus mampu melihat permasalahan ang di hadapi apakah permasalahan tersebut merupakan dilema etika atau kah bujukan moral. Seorang pendidik ketika di hadapkan dengan kasus-kasus yang fokus terhadap masalah moral dan etika, baik secara sadar maupun tidak sadar terpengaruh oleh nilai-nilai yang dianutnya. Nilai-nilai yang dianutnya akan mempengaruhi dirinya dlam mengambil sebuah keputusan. Jika nilai-nilai yang dianutnya adalah nilai-nilai positif maka keputusan yang di ambil akan tepat, benar dan dapat dipertanggung jawabkan. Mqka seorang pendidik haruslah memiliki nilai-nilai guru penggerak sehingga setiap keputusan yang diambil dapat berpihak pada peserta didik dan tentunya dipertanggung jawabkan.
         
Pengambilan keputusan yang tepat terkait kasus-kasus pada masalah dilema etika atau bujukan moral dapat di capai dengan melalui cara pengambilan dan pengujian  berdasarkan nilai kebajikan dengan mengikuti langkah-langkah pengabilan keputusan berdasarkan nilai kebajikan tersebut akan menghasilkan keputusan yang bijaksana sesuaiprinsip-prinsip yang di anut yaitu berbasis hasil akhir, berbasis peraturan atau berbasis rasa peduli, sehingga lingkungan akan menjadi  lebih kondusif, aman dan nyaman
Bagaimana pengambilan keputusan  yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.
Betul, kesulitan muncul karena adanya paradigma dan budaya sekolah yang sudah di lakukan selama bertahun-tahun. Diantaranya adalah sistem yang kadang memaksa guru untuk memilih pilihan yang salah atau kurang tepat dan tidak berpihak kepada murid, sehingga perubahan paradigma sulit di terima.
Selanjutnya, apakah kesulitan-kesulitan di lingkungan anda yang sulit di laksanakan untuk menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Apakah ini kembali ke masalah perubahan paradigma di lingkungan anda?
Dan pada akhirnya, apakah pengaruh pengalaman keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita?
Apabila keputusan yang guru ambil berpihak pada murid tentu sangat berpengaruh pada kemerdekaan belajar siswa, oleh sebab itu guru sangat perlu berlatih mengambil keputusan dengan 9 langkah.
Ketika guru sebagai pemimpin pembelajaran melakukan pengambilan keputusan yang benar dan berpihak pada murid, maka dapat di pastikan murid-muridnya akan belajar menjadi orang-orang yang bahagia, kreatif, inovatif, dan dapat menentukan masa depan mereka yang gemilang. Dimasa depan mereka akan menjadi pribadi yang matang dang percaya diri.
Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat berpengaruh dalam kehidupan  atau masa depan murid-murid?
Apakah kesimpulan akhir yang dapat anda tarik dari pembelajaran modul ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?
Pengambilan keputusan harus :
Berlandaskan  kepada filosofi Ki Hajar Dewantara yang di kaitkan sebagai pemimpin pembelajaran.Berdasarkan peran dan nilai guru penggerakBerdasarkan pada budaya positif dan menggunakan alur BAGJA yang akan mengantarkan pada lingkungan yang positif, kondusif aman dan nyaman (well being)Berdasarkan KSE dengan memiliki kesadaran penuh (mindfulness) untuk menghantarkan muridnya menuju profil pelajar pancasila.Dalam mengatasi dilema etika dan bujukan moral dengan panduan 9 langkah dan pengujian keputusan untuk memutuskan dan memecahkan suatu masalah

Let’s Keep Our Office Safe

Copy this link to share with friends and colleagues:

WELCOME TO POWTOON!